Kesalahan Umum yang Sering Terjadi Saat Mengerjakan TOEFL dan Cara Mengatasinya

TOEFL (Test of English as a Foreign Language) merupakan salah satu tes standar internasional yang digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris, terutama bagi mereka yang ingin melanjutkan studi atau bekerja di negara berbahasa Inggris. Meskipun banyak persiapan yang dilakukan, namun masih banyak peserta yang melakukan kesalahan-kesalahan umum yang dapat menghambat pencapaian skor maksimal. Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat mengerjakan TOEFL beserta tips untuk mengatasinya.

Kurang Memahami Format dan Jenis Soal TOEFL

Kesalahan pertama dan paling dasar adalah kurang memahami format, struktur dan jenis soal TOEFL dengan baik. Setiap bagian (Listening, Reading, Speaking, dan Writing) memiliki karakteristik dan tipe soal yang berbeda. Banyak peserta tes yang merasa percaya diri hanya karena mereka memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik, namun tanpa persiapan yang tepat, ini bisa menjadi jebakan.

Sebelum mengikuti tes, luangkan waktu untuk mempelajari format TOEFL secara mendalam. Pahami bahwa TOEFL terdiri dari empat bagian: Reading, Listening, Speaking, dan Writing, dan masing-masing bagian memiliki tipe soal serta durasi waktu yang berbeda. Mengikuti simulasi tes atau latihan soal secara online akan sangat membantu lebih familiar dengan alur tes yang sebenarnya.

Hal lain yang perlu diperhatikan:

  1. Pelajari panduan resmi TOEFL: Pelajari dengan seksama panduan resmi TOEFL yang dikeluarkan oleh ETS (Educational Testing Service).
  2. Latihan dengan soal-soal TOEFL: Kerjakan sebanyak mungkin soal-soal TOEFL dari sumber yang terpercaya, seperti buku-buku persiapan TOEFL atau website resmi ETS.
  3. Ikuti kursus persiapan TOEFL: Mengikuti kursus dapat memberikan bimbingan yang lebih intensif dan membantu Peserta memahami materi dengan lebih baik.

Kurang Memanfaatkan Waktu

Setiap bagian dalam TOEFL memiliki batasan waktu yang ketat. Ketidakmampuan mengatur waktu dengan baik dapat menyebabkan peserta tidak sempat menyelesaikan semua soal atau bahkan mengulang jawaban yang sudah benar. Misalnya, pada bagian Reading, menghabiskan terlalu banyak waktu untuk satu teks dapat membuat peserta kehabisan waktu sebelum menyelesaikan soal lainnya.

Beberapa tips yang dapat membantu:

  1. Latihan dengan soal-soal TOEFL dalam waktu terbatas: Biasakan diri mengerjakan soal-soal TOEFL dalam waktu yang ditentukan.
  2. Prioritaskan soal-soal yang mudah terlebih dahulu: Jangan terpaku pada satu soal yang sulit, selesaikan dulu soal-soal yang mudah agar mendapatkan poin lebih banyak.
  3. Kelola waktu dengan bijak: Perhatikan waktu yang tersisa untuk setiap bagian dan jangan menghabiskan terlalu banyak waktu pada satu soal.

Terlalu Fokus pada Kosakata

Memiliki kosakata yang luas memang penting, tetapi terlalu fokus pada kosakata yang sulit dapat mengalihkan perhatian dari pemahaman keseluruhan teks. Peserta sering kali terlalu fokus pada isi dan melupakan bahwa tata bahasa dan struktur juga menjadi bagian penting dalam penilaian TOEFL.

Usahakan memahami makna suatu kata berdasarkan konteks kalimat dan paragraf. Jika pernah mengikuti tes TOEFL atau pernah mengerjakan soal-soal serupa, coba prioritaskan mempelajari kosakata yang sering muncul. Latih kemampuan membaca cepat, dengan membaca cepat, peserta dapat menghemat waktu dan memahami isi teks dengan lebih efisien.

Tidak Melatih Kemampuan Mendengarkan Secara Aktif

Bagian Listening dalam TOEFL menuntut Peserta untuk mendengarkan dengan cermat dan memahami informasi yang disampaikan. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah peserta terlalu fokus mendengarkan tanpa mencatat poin-poin penting, sehingga mereka lupa detail informasi ketika menjawab soal.

Selalu gunakan catatan untuk menangkap poin-poin utama saat mendengarkan audio. Fokus pada hal-hal seperti ide utama, pendapat pembicara, dan poin-poin pendukung. Jangan menulis setiap kata yang didengar, melainkan gunakan catatan sebagai alat untuk membantu Anda mengingat informasi penting. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah latihan mendengarkan berbagai aksen, dengarkan materi audio dengan berbagai aksen untuk membiasakan telinga mendengar pelafalan dengan aksen yang berbeda.

Kurang Melatih Kemampuan Menulis

Bagian Writing dalam TOEFL menguji kemampuan peserta dalam menulis esai dengan struktur yang baik dan tata bahasa yang benar. Biasakan menulis esai dengan topik yang beragam, minta teman atau tutor untuk memberikan feedback.

Selalu ingat bahwa grammar, coherence (kekonsistenan), dan structure (struktur) adalah komponen penting dalam esai. ada bagian Integrated Writing, pastikan Anda menyusun esai yang terstruktur dengan baik, mulai dari pengenalan, paragraf-paragraf yang mendukung, hingga kesimpulan. Sementara pada bagian Independent Writing, usahakan untuk tetap mengikuti format dasar penulisan esai, seperti pengenalan topik, pengembangan argumen, dan penutup. Sebelum mengirim esai, sempatkan waktu untuk membaca ulang dan mengoreksi kesalahan-kesalahan kecil seperti penggunaan kata atau struktur kalimat.

Manfaatkan kamus untuk memperbaiki kesalahan grammar dalam tulisan. Penggunaan kosakata yang terbatas juga dapat membuat esai menjadi kurang menarik. Sebelum mengirim esai, sempatkan waktu untuk membaca ulang dan mengoreksi kesalahan-kesalahan kecil seperti penggunaan kata atau struktur kalimat.

Tidak Mengikuti Tes Simulasi

Tes simulasi sangat penting untuk mengukur sejauh mana persiapan peserta dan mengidentifikasi area yang masih perlu ditingkatkan. Banyak peserta yang merasa cukup hanya dengan belajar teori atau menghafal kosakata, padahal praktik adalah kunci utama untuk berhasil dalam TOEFL. Semakin sering mengikuti tes simulasi, semakin siap menghadapi tes TOEFL yang sebenarnya. Setiap hasil pengerjaan tes simulasi digunakan untuk identifikasi kesalahan yang sering dilakukan dan buatlah rencana perbaikan.

Gugup dan Tidak Tenang Saat Tes

Kecemasan dan ketegangan dapat mempengaruhi performa peserta saat tes. Jangan terburu-buru dalam memilih jawaban apalagi sampai mengandalkan insting belaka. Luangkan waktu untuk menganalisis setiap pilihan yang diberikan. Baca kembali soal dan pilihan jawaban dengan seksama sebelum memutuskan jawaban akhir. Jika ragu, eliminasi opsi yang jelas-jelas salah terlebih dahulu untuk mempersempit pilihan.

Tips yang dapat dilakukan agar lebih tenang:

  1. Latihan relaksasi: Lakukan latihan relaksasi sebelum dan selama tes untuk mengurangi stres.
  2. Tidur yang cukup: Pastikan Peserta mendapatkan tidur yang cukup sebelum tes.
  3. Makan makanan yang sehat: Hindari makanan yang berat dan berkafein sebelum tes.

Kesimpulan

Mengerjakan TOEFL membutuhkan persiapan yang matang dan strategi yang tepat. Dengan memahami kesalahan-kesalahan umum dan menerapkan tips di atas, peserta dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan skor TOEFL yang memuaskan. Ingatlah bahwa kesuksesan dalam TOEFL tidak hanya ditentukan oleh kemampuan bahasa Inggris, tetapi juga oleh kemampuan peserta dalam mengelola waktu, mengatasi stres, dan memahami format tes.

Tips Tambahan:

  1. Belajar secara konsisten: Jangan menunda belajar sampai mendekati hari H.
  2. Cari teman belajar: Belajar bersama teman dapat membuat proses belajar lebih menyenangkan dan efektif.
  3. Manfaatkan sumber daya online: Banyak sumber daya online yang dapat membantu dalam mempersiapkan TOEFL, seperti video tutorial, forum diskusi, dan aplikasi belajar bahasa Inggris.
  4. Jangan ragu untuk meminta bantuan: Jika mengalami kesulitan, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada tutor atau guru bahasa Inggris.

Dengan persiapan yang baik dan semangat yang tinggi, anda pasti dapat meraih hasil yang terbaik dalam tes TOEFL.